Hasiholan Manurung dan Aryo Andrianto: memberikan respon positif. (Foto: Dade Fathir, Tangerangnet.com) |
NET - Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menyatakan dukungannya kepada Pemerintah yang
akan meregulasi vape atau rokok elektrik Indonesia. Mereka memberikan respon
yang positif dengan harapan regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah, nantinya
tidak akan memberikan kelangsungan hidup industri vape, bahkan membuat industri
ini menjadi lebih besar dan juga salah satu penyumbang pendapatan negara yang
signifikan.
"Ini semua dapat di raih dengan sinergi yang baik
antara Pemerintah, pengusaha dan pengguna dalam perumusan aturan yang akan
ditetapkan. Apvi adalah asosiasi yang berbadan hukum resmi tercatat sejak tahun
2013," ujar Ketua Divisi Komunitas Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia
(APVI) Hasiholan Manurung, Minggu (3/12), di Mal Lapiaza Kelapa Gading, Jakarta
Utara.
APVI didirikan dengan salah satu tujuannya yaitu
mengembangkan dan menciptakan iklim yang kondusif bagi indistri vape yang
bermuara melegalkan vape di Indonesia.
APVI menaungi semua kalangan pelaku industri, mulai dari produsen, distributor,
pedagang, sampai ke pengguna yang tergabung dalam komunitas yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Manurung menjelaskan
APVI berpendapat industri ini patut mendapat perhatian dan perlindungan Pemerintah
karena ini adalah Industri kreatif dan kebanyakan dari pelakunya adalah orang
-orang muda Indonesia. Dengan record
yang cukup panjang selama empat tahun ini,
APVI kiranya dipertimbangan menjadi pendamping yang tepat bagi
Pemerintah dalam meregulasi vape di Indonesia.
Sementara itu, Divisi Legal Asosiasi Personal Vaporizer
Indonesia (APVI) Aryo Andrianto mengatakan sejumlah narasumber yang kompeten
juga hadir dan menyebarkan sejumlah benefit yang bisa didapatkan negara, dari
segi keuangan dan segi kesehatan. Dari segi kesehatan, mereka juga menjelaskan terdapat
beberapa hasil penelitian di luar negri yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan telah disampaikan ke publik dunia.
"Salah satunya adalah hasil penelitian yang
dinyatalan oleh Public Health of England
(PHE), yang menyatakan ‘Vape 95
persen lebih aman/sehat dibandingkan dengan rokok yang di bakar’ yang karena
zat karsinogen dan tar yang timbul dari hasil pembakaran rokok konvensional.
Vape yang mengandung nikotin yang zat alkali yang merupakan stimulan yang dipercaya
dapat meningkatkan daya konsentrasi, mengurangi stress dan mengurangi resiko
terkena parkison. Vape yang mengandung
nikotin berlebih di dalam tubuh, sisanya akan habis dikeluarkan dari tubuh lewat
urin dan keringat," ucap Aryo.
Aryo menjelaskan dari segi keuangan dijelaskan bahwa vape
akan menjadi sebuah industri kreatif yang mensupport hasil perkebunan kita dari
semua lini. Perasa yang digunakan vape
merupakan esens atau perasa yang dibuat dari ekstrak buah dan hasil alam
perkebunan kota. (dade)
0 Comments