Hendry Ch. Bangun saat menyerahkan bingkisan kopi kepada Hwang Soonsung pada saat jamuan makan. (Foto: Istimewa) |
NET - Masyarakat pers Indonesia memiliki kewajiban
ikut menjaga perdamaian di tengah berbagai konfik yang sedang terjadi di dunia.
Ketegangan yang sedang terjadi di Semenanjung Korea, Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) menyatakan siap menjadi agen perdamaian.
Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun mengatakan hal itu dalam jamuan makan malam
dengan Direktur Hubungan Pers Internasional Kementerian Luar Negeri Republik
Korea, Hwang Soonsung, di pusat kota Seoul, Selasa (19/12/2017).
"Kewajiban ikut menjaga perdamaian dunia adalah amanat kemerdekaan
negara kami dan dicantumkan di dalam Pembukaan UUD 1945. Sejak awal kemerdekaan
tokoh bangsa kami ikut aktif menjaga perdamaian dunia," ujar Hendry yang
juga anggota Dewan Pers.
Delegasi PWI berkunjung ke Korea Selatan dalam rangka kerjasama dengan
Asosiasi Wartawan Korea (AWK). Delegasi PWI tiba di Seoul pada hari Kamis pekan
lalu (14/2/2017) dan mengunjungi sejumlah kota di Korea Selatan seperti
Gangneung, Jonjeu, Wanju, dan Suwon.
Pada kunjungan itu Hendry didampingi Ketua bidang Luar Negeri PWI Teguh
Santosa dan pimpinan PWI dari sejumlah provinsi, yakni Ketua PWI Sumatera Utara
Hermansjah, Ketua PWI Jambi Saman Muraki, Sekretaris PWI Kepulauan Riau
Saibansah Dardani, Ketua PWI Jogjakarta Sihono, Ketua PWI Solo Anas Syahirul
Alim, Ketua PWI Sulawesi Barat Naska Mahmud Nabhan, Sekretaris PWI Sulawesi
Selatan, Anwar Sanusi, dan Ketua PWI Kalimantan Barat, Gusti Yusri Ismail.
Hendry menjelaskan PWI memberikan perhatian khusus pada ketegangan yang
terjadi di Semenanjung Korea. Sejak lima tahun terakhir, PWI aktif
berkomunikasi dengan AWK dan menyelenggarakan kegiatan saling mengunjungi.
Tahun depan diharapkan delegasi PWI akan berkunjung ke Korea Utara. Selain
untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai negara itu, kunjungan ke
Korea Utara juga akan membawa pesan-pesan perdamaian.
Selain itu, PWI juga telah bertemu secara terpisah dengan Dutabesar
Republik Korea atau Korea Selatan dan Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea
Utara.
Hendry meyakinkan masih ada peluang perdamaian di Semenanjung Korea. Dia
juga mengingat bagaimana dalam penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di
Nusa Tenggara Barat, diplomat kedua Korea ikut hadir bersama tak kurang dari 30
diplomat negara sahabat.
Hwang Soonsung dalam sambutannya mengatakan Kementerian Luar Negeri Korea
Selatan menghargai semangat dan keinginan PWI ikut menjaga perdamaian di
Semenanjung Korea.
Hwang menyadari peran penting pers dalam menjaga perdamaian. Karena itu, Kementerian
Republik Korea telah mengembangkan kerjasama dengan organisasi wartawan dari
beberapa negara sahabat.
"Semoga kerjasama organisasi pers Indonesia dan Korea bisa berlangsung
terus. Kami memandang ini hal yang sangat positif untuk kedua negara," katanya.
Selain menyinggung agenda perdamaian di Semenanjung Korea, dalam pertemuan
itu Hendry juga memaparkan misi khusus PWI dalam muhibah ke Korea Selatan kali
ini, yakni mempromosikan kopi dari berbagai daerah di Indonesia.
"Pohon kopi ditemukan di hampir semua daerah di Indonesia, maka kami
memiliki begitu banyak jenis kopi. Banyak di antaranya adalah unggulan,"
kata wartawan senior Kompas itu.
Hendry menceritakan pejabat daerah yang ditemui PWI dalam kunjungan ini
telah mendapatkan buah tangan kopi dari Indonesia.
Di antara pejabat yang menerima kopi-kopi unggulan itu adalah Wakil
Gubernur Joenbuk Choi Jeongho, Walikota Jeonju Kim Seungsu, Walikota Wanju Park
Sungil, dan Wakil Walikota Seoul Kim Jongwook. Tak lupa calon Dutabesar
Republik Korea untuk Republik Indonesia, Kim Changbeum, yang sekarang bertugas
sebagai Dutabesar Hubungan Internasional Kota Seoul, juga mendapatkan kopi
unggulan Indonesia.
Pada akhir jamuan makan malam, Hendry memberikan kopi kepada Hwang Soongsun
yang menyambutnya dengan penuh sukacita.
"Ini sebuah kehormatan besar bagi saya," ujarnya tersenyum lebar.
Kopi-kopi unggulan dari Indonesia juga diberikan kepada pengurus AWK,
pimpinan media Hankook Ilbo, serta pimpinan Harian Bisnis Aju.
Walikota Jeonju Kim Seungsu yang mengaku minum kopi delapan gelas sehari
begitu senang dan saat membuka salah satu bungkus kopi langsung kagum dengan
aroma kopi yang merebak.
Korea merupakan negara penggemar kopi. Ada puluhan hingga ratusan kedai
kopi di tiap kota negara itu. Di kota Gangneung, misalnya, ada 500 kafe yang
terkonsentrasi di Anmok Coffee Street dan setiap waktu diramaikan penggemar
kopi.
Duta Besar RI untuk Republik Korea Umar Hadi, memuji diplomasi kopi yang
dilakukan PWI. Menurutnya, inisiatif ini adalah bagian dari total diplomacy dan
diyakini turut membantu upaya promosi produk Indonesia, khususnya kopi. (*/ril)
0 Comments