Penumpang dari luar negeri dilayani di pintu internasional agar lebih mudah. (Foto: Istimewa) |
"Aplikasi ini kami luncurkan dan diberlakukan di Bandara Seokarno
Hatta (BSH) untuk meningkatkan keamanan negara," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bandara
Soekarno-Hatta Enang Supriyadi Syamsi saat sosialisasi E Manifest di Bandara
Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten, Jumat (24/11/2017).
Adapun yang melatarbelakangi penerapan E-Manifest tersebut, kata Enang,
meningkatnya jumlah penumpang yang datang ke BSH. Hal itu terlihat dari data
lalu lintas ke luar masuk penumpang di
Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta yang sejak Januari hingga November 2017
mencapai 11 juta orang.
Sedangkan jumlah penerbanganya mencapai
4.860 setiap bulannya. "Dengan jumlah penerbangan seperti itu,
berarti jumlah penerbangan di Bandara
Soekarno Hatta setiap harinya mencapai
300 lebih penerbangan," ungkap Enang.
Sehingga, kata dia, keamanan harus
lebih ditingkatkan, salah satunya dengan cara memberlakukan aplikasi E- Manifest
ke setiap penumpang yang akan ke luar masuk di BSH.
Semantara itu, Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Kantor Keimigrasian
Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta Barron Ichsan menjelaskan E Manifest
diberlakukan di BSH dengan tujuan untuk menyaring setiap penumpang pesawat yang akan datang dan ke
luar dari Indonesia.
Sedangkan system dari aplikasi
tersebut, kata Barron, setiap maskapai penerbangan wajib melaporkan manifest penumpang pesawatnya
ke Imigrasi Soekarno-Hatta, enam jam
sebelum penumpang tersebut diberangkatkan.
Sehingga bila terjadi sesuatu atau persyaratan administrasi penerbangan
penumpang tersebut bermasalah, keberangkatannya bisa dibatalkan.
Lebih jauh Baron menjelaskan, salah satu yang dapat dideteksi oleh aplikasi
itu, adalah paspor penumpang pesawat yang massa berlakunya tingggal enam bulan lagi tidak bisa masuk ke Indonesia. “Sistem
ini secara otomatis akan menolak sendiri. Mengingat system tersebut telah
terkoneksi dengan sistem cegah tangkal Imigrasi yang bisa memutuskan seseorang
untuk tidak d masuk ke Indonesia,"
ucap Barron.
Dan aplikasi tersebut, kata Barron, sementara ini baru diberlakukan di
Bandara Soekarno Hatta. Ke depannya bisa ditindaklanjuti secara nasional,,
mengingat perkembangan penerbangan di Indonesia semakin meningkat pesat. (man)
0 Comments