Anies Baswedan dan Sandiaga Solehudin Uno dilantik Presiden Joko Widodo jadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Foto: Istimewa) |
NET - Presiden
Joko Widodo melantik Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies
Baswedan-Sandiaga Uno, Senin (16/10/2017), di Istana Kepresidenan. Pelantikan
pemimpin baru Jakarta ini, Anies-Sandi dilantik oleh Presiden Jokowi pukul 16.00 WIB, disaksikan langsung oleh
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para pejabat negara lainnya.
Gubernur Banten
H. Wahidin Halim menghadiri acara pelantikan tersebut. Gubernur Banten berangkat
dari rumah dinas di Jalan Ahmad Yani, Kota Serang, sekitar pukul 12:30 WIB. Sesampai di Istana Kepresiden sekitar pukul 15:00 WIB, Gubernur Banten langsung memasuki ruang acara untuk mengikuti pelantikan.
Seusai dilantik
Presiden Jokowi, Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, keduan ke luar dari
Istana Kepresidenan pukul 16.30 WIB dan berjalan kaki menuju Balai Kota untuk acara
selanjutnya, serah terima jabatan dari Gubernur DKI sebelumnya, Djarot Saiful
Hidayat. Namun, Djarot tidak hadir.
Sementara itu, di
Balai Kota, kedatangan Anies-Sandi disambut dengan tarian selamat datang dan
tradisi Palang Pintu dari Betawi. Anies-Sandi menemui warga di halaman Blok G Balai Kota.
Dan disediakan sebuah panggung bagi Anies-Sandi. Di atas panggung itu Anies berpidato untuk pertama kalinya sebagai
Gubernur Jakarta.
Jajanan pasar dan
pentas seni bakal menghibur warga yang datang ke acara tersebut, dan sejumlah
artis ternama dijadwalkan tampil, salah satunya adalah Raja Dangdut Rhoma
Irama. Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru menunaikan salat magrib berjamaah di Balai
Kota.
Gubernur Banten H. Wahidin Halim saat menghadiri acara pelantikan berdiri dengan Prabowo Subianto. (Foto: Istimewa) |
Keduanya terpilih
sebagai pemimpin ibu kota mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja
Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasanganh Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana
Murni. Anies-Sandi diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
mendapat 57,96 persen atau 3.240.987 suara pada Pilkada DKI putaran kedua,
sedangkan Ahok-Djarot yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,
Partai Hati Nurani Rakyat, Golkar, dan NasDem hanya meraih 42,04 persen atau
2.350.336 suara. (dade)
0 Comments