Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Putra Kapolda Metro Jaya, Irfan Raih Prestasi Terbaik Matematika Internasional

Irfan: tidak pernah menyangka bisa meraih.
(Foto: Istimewa)  
NET - Salah satu kunci untuk meraih sukses adalah semangat belajar yang diiringi dengan doa. Itulah yang dilakukan oleh Irfan Uraine Azis, 16, pelajar kelas 10 SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, yang mampu meraih prestasi terbaik di kejuaraan International Mathematics Conteest di Singapura (IMCS)  pada tanggal 4 – 7 Agustus 2017 lalu.

Anak kedua dari empat  bersaudara, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis tersebut, mampu membawa nama baik indonesia dengan gelar Grand Champion di kejuaraan bergengsi itu karena diawali dengan semangat  belajar dan doa yang cukup kuat.

"Alhamduliiah akhirnya, saya bisa meraih yang terbaik di kejuaraan itu,'' ujar Irfan, sesaat pulang dari kejuaraan itu di Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Awalnya, kata Irfan, tidak pernah menyangka bisa meraih Grand Champion. Mengingat IMCS tahun ini soalnya lumayan rumit dan memerlukan waktu yang sangat cepat dalam menyelesaikannya.

Namun demikian, kata dia, melalui persiapan yang cukup matang di asrama sekolah dengan  mencari soal-soal  yang akan dipertandingkan melalaui internet, akhirnya semua itu bisa dilalui dengan baik. ''Alhamdulliah semuanya bisa, saya peroleh karena semangat belajar dan doa," tutur  Irfan berkali-kali.

Adapun kejuaraan itu, kata Irfan, diikuti sebanyak  129 pelajar Indonesia yang terdiri atas pelajar kelas 3 SD sampai kelas 11 SMA. Sedangkan total pesertanya sebanyak  1.178 orang dari   11 negara, yaitu China, Malaysia, Hongkong, Taiwan Philipina, Indonesia, Korea, Thailand, Iran, Vietnam, dan Australia.

Sementara itu, Ridwan Hasan Saputra  Team Leader Indonesia mengatakan prestasi yang diraih oleh timnya cukup  membanggakan dan melebihi  standart yang ditetapkan panitia, khususnya untuk raihan medali emas.
“Ya, selain medali emas, tahun ini salah satu dari tim Indonesia juga meraih Grand Championa," ungkap Ridwan.

Dan itu, tambah Ridwan, yang juga Presiden Direktur Klinik Pendisikan MIPA, merupakan anugerah yang patut disyukuri. Karena selain prestasi, lomba  matematika di luar negeri bisa dijadikan sebagai pengalaman dan wawasan yang luar biasa. Mereka bisa bertanding dan berprestasi dengan baik dibanding dengan peserta  yang berasal dari  negara lebih maju.

Namun demikian, kata dia, mereka  diharapkan tetap rendah hati dan saling menghargai. "Selain tetap rendah hati mereka harus tetap  semangat belajar dan berdoa,  supaya bisa menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar,” ucap Ridwan.  (man)

Post a Comment

0 Comments