Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubernur Wahidin Heran, Ada Pihak Halangi Banten Lama Ditata

Gubernur Banten H. Wahidin Halim: aset kawasan Banten
Lama tidak diambil alih Pemprov.  (Foto: Istimewa)  
NET  – Gubernur Banten H. Wahidin Halim menyatakan tidak ada niat untuk mengambil alih kepemilikan aset kawasan Banten Lama. Namun, kondisi kawasan Banten Lama yang kumuh, berantakan, dan tidak tertata, akan dirapikan agar menjadi bagus, tertata rapi, dan indah.

“Kalau ada pihak yang tidak setuju dengan penataan kawasan Banten Lama menjadi lebih bagus, saya heran. Ya, saya heran bila ada pihak-pihak yang menghalangi,” ujar Gubernur Banten H. Wahidin Halim menjawab pertanyaan wartawan, Kamis (6/7/2017) di Kota Serang.

Wahidin menyatakan setelah dilantik menjadi Gubernur Banten bersama Andika Hazrumy menjadi Wakil Gubernur Banten, akan melakukan perubahan terhadap Banten termasuk kawasan wisata. “Saya banyak mendapat keluhan dari masyarakat, para alim ulama, dan pelancong, yang ingin berwisata ke Banten Lama. Nah,  mereka ingin melihat kondisi kawasan Banten Lama menjadi lebih baik. Masak,  dibenahi tidak mau,” tutur Wahidin keheranan.

Kalau ada pihak yang menyatakan keberatan atas penataan kawasan Banten Lama, kata Wahidin, silakan lihat sendiri kondisi yang ada di lapangan dan bandingkan dengan tempat wisata yang ada di kota lain. “Setahu saya, orang Banten itu senang dengan kebersihan dan keindahan. Hanya, kawasan Banten Lama seperti terlupakan dari perbaikan,” ucap Wahidin Halim yang pernah menjadi Walikota Tangerang dua periode.

Wahidin menegaskan Pemerintah Provinsi Banten tidak pernah mempersoalkan aset kawasan Banten Lama.  “Kalau memang kawasan Banten Lama menjadi aset Pemerintah Kota Serang ya, sudah tidak ada masalah. Yang menjadi masalah adalah kawasan Banten Lama mau ditata agar menjadi lebih baik. Setelah ditata, nanti dibuatkan aturan tentang pengelolaan agar menjadi tertib,” ungkap Wahidin.

Kawasan Banten Lama setelah ditata, kata Wahidin, akan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun internasional. Dengan banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan Banten Lama akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitar dan Pemerintah Kota Serang.

“Kalau banyak wisatawan yang berkunjung bisa menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah-red) Kota Serang. Kalau ada wakil rakyat dan pihak kenaziran tidak setuju dengan rencana tersebut, silakan berdialog dengan saya. Ingat membiarkan kawasan Banten Lama kumuh dan tidak tertata dengan baik adalah dosa. Mari, kita tata kawasan Banten Lama untuk kemajuan dan kejayaan Banten,” ujar Gubernur.

Sementara pihak yang keberatan kawasan Banten Lama ditata oleh Pemerintah Provinsi Banten datang dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang  Amanudin Toha dan Ketua Kenaziran Banten versi Tubagus A. Abbas Wasse. Kedua menyatakan penataan kawasan Banten Lama tidak mudah dan tidak perlu dilakukan oleh Pemprov (Banten Pos, 6 Juli 2017).

“Tidak ada yang sulit di dunia ini. Semua bisa dikerjakan asal dengan niat baik dan untuk kesejahteraan rakyat. Hal ini termasuk membenahi kawasan Banten Lama. Yang sulit itu ada kepentingan yang tidak jelas tujuannya,” ungkap Wahidin.

Sedangkan yang mendukung penataan kawasan Banten Lama datang dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP-2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten Mufti Ali. “Langkah Pemerintah Provinsi Banten mengambil alih penataan kawasan Banten Lama sudah tepat. Soalnya,  penataan kawasan Banten Lama yang sebelumnya ditangani Pemerintah Kota Serang belum signifikan,” kata Mufti. (ril)    


Post a Comment

0 Comments