Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bakal Calon Walikota Serang Pilihan Gubernur Banten

Ilustrasi Pilkada Kota Serang.
(Foto: Istimewa)  
Oleh Syafril Elain Rajo Basa

PEMILIHAN  Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di Kota Serang belakangan ini semakin ramai saja. Para kandidat atau bakal calon (Balon) Walikota Serang sudah melakukan sosialisasi dengan berbagai cara.

Ada bakal calon  yang memasang spanduk dan poster hampir di setiap sudut Kota Serang. Bahkan di antara  Balon itu ada pula yang telah memasang poster ukuran besar yang biasa disebut media luar ruang atau bilboard. Ada melalui media sosial (medsos).

Sementara itu, Pilkada Serentak 2018 kini masih dalam tahapan persiapan dan menjelang masuk tahapan pelaksanaan yang dilakukan pada September 2017. Hal ini diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 1 Tahun 2017, pasal 4 disebutkan tahapan pemilihan terdiri atas tahapan persiapan dan tahapan penyelenggaraan. Dalam waktu yang tidak berapa lama lagi, belum ada dari para balon berpasangan, akan masuk tahapan pelaksanaan. Semuanya masih menunggu keputusan dari partai politik, belum ada yang berani “kawin”.

Begitu juga partai politik meski sudah membuka penjaringan tapi belum mengeluarkan suatu keputusan siapa yang bakal dicalonkan menjadi walikota atau wakil walikota. Hal ini bisa terjadi karena  masih saling menunggu atau saling loby dan komunikasi politik berjalan masif.  

Sedangkan nama balon yang sudah beredar di masyarakat adalah Nuraeni (Wakil Ketua DPRD Banten), Amanudin Toha, Subadri Usuludin (Ketua DPRD Kota Serang), Lalu Atarussalam Rais, Ranta Suharta (Sekda Banten), Yhanu Setyawan, Wahyudin Djahidi, dan Vera Nurlaela Jaman (istri Wali Kota Serang). Juga ikut tampil sebagai balon Lukman Hakim, Agus Setiawan, dan Ayip Najib.

Kegiatan Pilkada Kota Serang atau Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Serang sebagai ibukota Provinsi Banten tentu tidak bisa lepas dari pandangan dan pantauan dari  Gubernur Banten H. Wahidin Halim. Ingat, kepala daerah setingkat provinsi adalah kepanjangan tangan Pemerintah pusat.
Wahidin Halim pada berbagai kesempatan baik di hadapan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten maupun di hadapan anggaota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten selalu berbicara tentang kondisi Kota Serang.

Wahidin pernah pula mengatakan Kota Serang tidak layak menjadi ibukota provinsi. Wahidin menginginkan Kota Serang dari segi tata kota tertata rapi mulai dari kondisi jalan, taman, pasar, ruang publik, atau tempat fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Misalnya, soal jalan terutama yang berada di tengah kota belum semulus jalan yang ada di Kota Tangerang atau Kota Tangerang Selatan (Tangsel). “Saya ingin Kota Serang itu lebih tertata rapi dan bersih agar dapat mencerminkan sebagai ibukota provinsi,” tutur Wahidin Halim di hadapan DPRD Provinsi Banten suatu ketika.

Dari gelagat yang telah diucapkan dan dilontarkan oleh Wahidin, layaknya calon Walikota Serang itu orang yang punya kemampuan untuk menata suatu kota menjadi kota yang  bersih, asri, dan rapi. Dari sebelas nama di atas yang sudah menjadi balon, penulis belum punya refrensi apakah mereka bisa menata Kota Serang sehingga nanti dapat bersinergi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.

Dalam hal pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Serang, Wahidin belum menentukan siapa figur yang diunggulkan. Namun, paling tidak kalau mau mendapat dukungan dari Wahidin Halim harus mampu meyakinkan “sayalah” orang yang akan mampu menyulap Kota Serang menjadi kebanggaan sebagai ibukota provinsi.

Penulis menyarankan kalau tidak mampu meyakinkan Wahidin  sebagai seorang calon walikota, jangan berharap untuk mendapat dukungannya. Kalaupun punya kemampuan meyakinkan untuk menata kota, yakinkanlah Wahidin agar mau mendukung demi memenangkan pertarungan menjadi orang nomor satu di Kota Serang. ***   

Penulis:
Ketua Panwaslu Kota Tangerang 2008-2009.
Ketua KPU Kota Tangerang 2009-2013.

Post a Comment

0 Comments