Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemkot Tangerang Kembali Suarakan “Stop Kekerasan Terhadap Anak”

Sejumlah anak-anak ceria mengikuti kegiatan di suatu
sekolah. (Foto: Istimewa)  
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tangerang melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) kembali menggelar festival anak ke III di Pusat Perbelanjaan Giant Cimone, Kecamatan Karawaci Kota Tangerang.

Dalam acara yang akan digelar pada 17- 19 November 2016 itu dihadiri sebanyak 3.500 anak se-Kota Tangerang. Mereka tampak antusias untuk mengikuti berbagai kegiatan yang telah disusun oleh penyelenggara, seperti penampilan Tari Saman yang dilaksanakan secara kolosal oleh 250 peserta yang berasal dari para pelajar Kota Tangerang, serta lomba layang-layang, seni beladiri Pencak Silat, Seminar Parenting, Lomba Kolase  Biji-Bijian dan juga bazar produk UKM Kota Tangerang.

Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah yang hadir pada acara itu dengan didampingi istri dan  Wakil Walikota Sachrudin serta para pejabat Kepala Organisasi dan Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Tangerang mengatakan bahwa Festival Anak digelar sebagai wujud dari apresiasi Pemkot Tangerang terhadap anak-anak Kota Tangerang yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.

Selain itu, katanya, juga untuk menjadikan Kota Tangerang sebagai Kota Layak Anak dan Kota Layak Huni yang menjadi bagian dari konsep Tangerang Live. "Mudah-nudahan ajang ini akan menjadi kreasi bagi anak-anak Kota Tangerang yang tersebar di 104 kelurahan atau  13  kecamatan," ujar Walikota.

Ke depannya, tambah Walikota,  pelaksanaan Festival Anak tersebut tidak akan hanya disentralisasi di pusat kota, melainkan juga bisa dilaksanakan di tingkat RT dan RW. Mengingat semua anak di Kota Tangerang juga punya hak asasi yang  patut dijaga dan dilindungi. Khususnya dalam pe gembangan diri untuk menyongsong massa depan.

Lebih jauh Walikota menjelaskan bahwa Festival Anak nantinya  bisa dijadikan sebagai ajang sosialisasi untuk meminimalisir aksi kekerasan terhadap anak dan kekerasan rumah tangga. “Secara otomatis kegiatan ini akan menjadi media sosialisasi bagi masyarakat, sehingga dalam membesarkan anak tidak semaunya sendiri. Tetapi memerlukan  pendekatan yang  baik,” ucap Walikota. (Adv)

Post a Comment

0 Comments