Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sambut Takbiran, Penjual Kembang Bertaburan di Jalan Ki Samaun

Pembeli saat memilih kembang yang akan dibeli.
(Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com)  
NET – Semarak menyambut datangnya hari kemenngan yakni Hari Raya Idul 1 Syawal 1437 H mulai terasa di Kota Tangerang, dengan ditandai sejumlah pedagang kembang yang bertebaran di ujung Pasar Lama. Pedagang kembang menggelar dagangannya  mulai dari mulut Pasar Lama sampai ke depan mesjid  Al Itihad sepanjang Jalan Ki Samaun.

“Saya juga heran pada tahun ini banyak sekali yang berdagang kembang,”  ujar Sutanto kepada TangerangNET.Com, Selasa (5/7/2016) sore.

Sutanto adalah pedagang kembang, yang mengaku setiap kali lebaran berjualan di depan pendopo, bersebelahan dengan Pasar Lama. Para pedagang yang menggelar dagangannya, adayang menjual bunga anggrek dan rose. Ada pula yang menjual kembang untuk ziarah kubur yakni kembang air, melati, dan air mawar.

“Kalau saya jual kembang anggrek dan rose. Kalau harga bung a anggrek seikatnya tergantung  besar ikatanya. Yg kecil, saya jual antara Rp 10 ribu sampai 15 ribu,” tutur Sutanto.

Namun, kata Sutanto, pembeli biasa suka minta dirangkai lalu dicampur dengan kembang lain. “Nah, kalau begitu mau pembeli tergantung variasinya dan harga bisa Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu,” ucap Sutanto.

Sementara itu, Rojali khusus menjual kembang untuk ziarah kebur. “Memang di sini tidak ada yang dekat dengan kuburan. Tapi pembeli datang ke sini beli kembang untuk digunakan pada esok hari sepulang dari sholat Ied,” ujar Rojali.

Sementara pedagang sibuk melayani pembeli terdengar kabar petugas Satuan Poisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang akan membersih lokasi para penjual kembang tersebut. “Sebelum, petugas Satpol PP datang, kita tetap saja dagang di  sini,”  ucap Rojali.

Meskipun begitu, pembeli justru menilai niat petugas Satpol PP Kota Tangerang membersih Jalan Ki Samaun dari lokasi penjual kembang kurang tepat. “Wah, tidak tepat bila para pedagang kembang ini ditertibkan. Mereka berjualan kembang paling juga sehari dua hari. Saat lebaran juga, mereka sudah bubar,” ujar Rina, warga Kelurahan Babakan, yang membeli kembali untuk menyabut Hari Raya Idul Ftiri 1 Syawal 1437 H. (ril)

Post a Comment

0 Comments