Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Indobuildtech Jakarta Expo 2016, Dipindahkan Ke ICE BSD City

Esti Adnan dan Farid Subhan serta pelaksana lainnya:
pengunjung  selalu bertambah.   
(Foto: Dade, TangerangNET.Com)  
NET - Debindo-ITE kembali menggelar Indobuildtech Jakarta Expo 2016. Pameran tentang bahan dan teknologi bangunan terbesar dan terlengkap di Indonesia, kini digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tanggerang pada 25-29 Mei 2016.

Head Of Programs and Visitor Affair Debindo Esti Adnan mengatakan Indobuildtech Jakarta Expo 2016 adalah gelaran ke-14 dari Indobuildtech dan kali ini akan diikuti lebih dari 600 perusahaan, dan lebih dari 1.500 brand yang akan ikut serta dengan target kunjungan lebih dari 45.000.

“Terkait  perpindahan tempat penyelenggaraan pameran ini yang biasanya diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) ke ICE-BSD,  tiap tahunnya peserta dan pengunjung Indobuldtech terus meningkat sampai JCC tidak dapat menampung," ungkap   Esti Adnan, Kamis (19/5/2016) saat Press Confrence, di Restoran Bumbu Desa Cikini, Jakarta.

Esti  Adnan megatakan dipindahkan ke ICE-BSD karena di sana jauh lebih besar sekali dan  akan digunakan 10 hall yang ada di sana.  “Para pengunjung tidak perlu khawatir, kita telah menyiapkan free suttle bus dari beberapa titik serta free parking dan free vallet service. Ini dilakukan untuk memudahkan para pengunjung untuk hadir ke Indobuldtech,” tutur Esti Adnan.

Esti menjelaskan berbeda dengan gelaran sebelumnya, Indobuldtech kali ini akan menyelenggarakan Smart City Investment Forum  (SCIF) 2016 bertemakan Perencanaan dan Pembiayaan Smart City. "Kegiatan ini atas kerjasama antara Citiasia Center For Smart Nation (CCSN) dengan Debindo-ITE," ujarnya.

Sementara itu, CEO Citiasia Inc. Farid Subkhan mengungkapkan Smart City Investment Forum 2016 akan menghadirkan sesi-sesi diskusi yang dikemas dalam bentuk talkshow yang menarik serta, selaku penggagas Gerakan Indonesia Smart Nation, Citiasia juga akan menyelenggarakan rating tahunan untuk pelaksanaan Smart City di Indonesia.

SCIF akan berbeda dengan seminar tentang smart city yang sudah banyak diadakan, karena SCIF bukan hanya sekadar kegIatan semInar, melainkan wadah kerja sama yang sangat strategis antara pemerintah daerah dan swasta.

"Saat ini kota di dunia termasuk kota maupun kabupaten di Indonesia ikut berlomba-lomba mengadopsi konsep smart city dalam melaksanakan pembangunan," ungkap Farid.

Oleh karena itu, daIam konsep smart city, optimalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi salah satu faktor penting daIam mewujudkan pelayanan publik yang Iebih baik dan responsif serta masyarakat yang Iebih makmur dan sejahtera. Tantangan utama yang ditemui oleh  Pemerintah daerah dalam mengembangkan konsep smart city yaitu regulasi, sumber daya manusia, infrastruktur, dan pembiayaan.

"Kalau kita sudah menggoalkan smart city pada Pemerintah daerah maka akan terciptanya birokrasi dengan teknologi yang pintar. Kita dapat membangun ekonomi membangun revolusi digital, serta teknologi building yang sangat erat memberikan warna Indonesia yang lebih baik, dan nantinya masyarakat akan lebih pintar," tutur Farid. (dade)

Post a Comment

0 Comments