Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wakil Walikota Tangerang Minta Penertiban di Tanah Tinggi, Dilakukan Dengan Etika

Petugas gabungan ikut menertibkan rumah warga.
(Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com)  
NET - Wakil Walikota Tangerang Sachrudin meminta kepada personil gabungan yang terlibat dalam penertiban ratusan rumah potong ayam (RPA) di keluarahan Tanah Tinggi dan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, agar melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga yang masih menolak untuk ditertibkan.

"Saya minta penertiban ini dilakukan dengan komunikasi yang baik serta menjunjung tinggi etika," ujar Sachrudin  di Lapangan Gudang Beras Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten, Rabu (16/3/2016).

Dan sebelum melakukan penertiban dengan alat berat, kata Sachrudin, terlebih dahulu harus dilakukan penyisiran ke setiap bangunan. Tujuannya,  memastikan apakah di dalam bangunan tersebut masih ada penghuninya atau tidak.

Namun demikian, Sachrudin juga memberikan apresiasi kepada pihak Kepolisian,TNI,  PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan  Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)  yang telah bersinergi melakukan  penertiban  dengan lancar.

“Alhamdulillah berkat sinergitas kita semua, penertiban (kemarin-red) berlangsung kondusif,” tutur Sachrudin.

Seperti diketaui, penertiban yang dilakukan terhadap ratusan rumah potong ayam (RPA) di Keluarahan Tanah Tinggi dan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten pada hari pertama, Selasa (15/3/2016) lalu diwarnai  kericuhan.

Pasalnya, meskipun penertiban itu mendapat dukungan dari masyarakat setempat, namun penertiban tersebut dilakukan dengan cara semena-mena. "Jangan semena-mena seperti ini dong, kita pasti pindah. Tapi jangan diusir seperti binatang," ujar Ny. Setia, warga RT 05/09, Kelurahan Tanah Tinggi yang mengaku sudah puluhan tahun tinggal di daerah tersebut.

Tolong berikan  tolerangsi seminggu saja. Karena beberapa hari ke depan, katannya, ia akan menikahkan anaknya di rumah tersebut. Bahkan setiap tahun,  juga rutin  membayar PBB.

Meski begitu, petugas tim gabungan yang terdiri atas Satpol PP dan Polisi terus saja melakukan pembongkaran secara paksa dengan cara mengeluarkan barang-barang milik warga dan merobohkan bangunannya dengan alat berat. (man)

Post a Comment

0 Comments