Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Warga Desa di Tangerang Rasakan Manfaat KKN Mahasiswa UMT

Kades Gaga Mansyur: terima kasih atas penyuluhan hukum.
(Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com)    
NET – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu 2016 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupatan Tangerang dan dua di Kota Tangerang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa.

“Saya terima kasih atas kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN dengan diadakan penyuluhan hukum media social,” ujar Kepala Desa (Kades) Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang Mansyur kepada TangerangNET.Com, Kamis (18/2/2016).

Kegiatan penyuluhan hukum yang selama ini belum pernah ada di Desa Gaga tersebut menjadi angin segar untuk menambah pengetahuan tentang penggunaan media social bagi warga desa. “Saya sendiri langsung merasakan manfaat adanya penyuluhan hukum tersebut,” ungkap Kades Gaga tersebut.

Spanduk penyuluhan hukum dipasang di depan kantor desa.
(Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com)   
Sementara warga yang hadir pada penyuluhan hukum tersebut tampak antusias dan menjadi banyak tau ada dampak negative terhadap penggunaan media sosial. “Anak saya suka buka gambar untuk orang dewasa atau porno. Setelah dijelaskan oleh pembicara sehingga kini saya tau cara mengatasinya,” ucap Nawawi ketika dilaksanakan penyuluhan hukum, Minggu (14/2/2016).

Sementara itu, di Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, kegiatan mahasiswa KKN membantu membuat Bank Sampah. Pembuatan Bank Sampah tersebut difasilitasi oleh Bank Sampah Melati Bersih yang berkantor di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Mahasiswa KKN menawarkan kepada warga desa untuk pembuatan Bank Sampah dan warga menyambut baik. Kemudian dicari ahlinya yakni Bank Sampah Melati Bersih. Kini sudah dilaksanakan kegiatan bank sampah,” ujar Gufron, yang bertindak sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Bank sampah tersebut diwujudkan Rabu (17/2/2016) yang dihadiri oleh Ibu Lurah Karang Serang Nur dan H. Bambang sebagai fasilitator. Seusai peluncuran langsung dilakukan penimbangan sampah  yang sudah dibawa warga. Pada hari tersebut terkumbpul 340 kilogram sampah dengan nilai beli Rp 340 ribu.

Bu Lurah Karang Serang, dosen, dan mahasiswa KKN .
(Foto: Istimewa)  
“Sampah tersebut dikumpulkan oleh sekitar 40 warga. Saat dilakukan penimbangan langsung dinilai lalu dicatat nilai rupiahnya. Namun, uang tidak langsung dibayarkan kepada warga. Pembayaran dilakukan dalam tiga bulan sekali,” tutur Bambang.

Kegiatan penimbangan sampah dimulai.
(Foto: Istimewa)  
Dengan diadakan bank sampah tersebut, Nur sebagai istri Lurah Karang Serang merasa senang. “Saya mendukung sepenuhnya kegiatan bank sampah ini. Dengan adanya bank sampah, warga menjadi bersemangat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” tutur Nur.

Meski nanti kegiatan KKN berakhir, kata Gufron, aktifitas bank sampah terus berjalan melalui bantuan fasilitator. “Kita akan tinjau pada tiga bulan kemudian. Bila bank sampah ini berjalan baik akan dikembangkan ke tingkat kecamatan,” ujar Gufron. (ril)

    

Post a Comment

0 Comments