Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Warga Pasrah, 200 Bangunan Liar di Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Digusur

Alat berat beko merubuhkan rumah warga: pasrah.
(Foto: Istimewa)  
NET – Pemerintah Kota Tangerang menertibkan bangunan liar di atas tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Jalan Jenderal Sudirman,  Kelurahan Tanah Tinggi, Rabu (16/12/2015) pagi.

Bangunan liar yang selama ini ditempati warga untuk berdagang ayam dan menjadikan rumah potong ayam tersebut digusur dengan alat berat berupa beko. Warga yang rumahnya digusur pasrah menyaksikan petugas menggusur rumah tempat tinggal mereka.

Penertiban langsung dipimpin Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Tangerang Mumung Nurwana. “Kami melakukan penertiban ini setelah memberitahukan kepada warga agar membongkar sendiri bangunnya. Namun, mereka tidak mau, lantas kita tertibkan,” ujar Mumung.

Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kota Tangerang Wahyudi  Iskandar mengatakan penertiban bangunan liar dilakukan di atas tanah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), PT KAI,  dan Balai Pengelolaan Sumber Daya (PSDA) Banten yang berlokasi di Jalan Budi Asih, Kelurahan Tanah Tinggi.

Wahyudi menjelaskan ada sekitar 200-an bangunan yang dibongkar terdiri atas rumah potong ayam, bangunan rongsokan, dan tempat produksi tahu tempe. “Pemda sudah memberi kesempatan untuk membongkar sendir sejak 2,5 bulan yang lalu. Namun, mereka tidak membongkarnya,” ucap Wahyudi yang berada di lokasi penertiban.

Menurut Wahyudi, untuk melakukan penertiban tersebut diterjunkan 700 orang petugas terdiri atas Polisi, TNI, dan Polisi Pamong Praja sebagai aparat Pemda. Selain itu, juga ikut membantu petugas dari unsur PT KAI, Kemenkumham, dan Balai PSDA.

“Sebelum dilaksanakan penertiban bangunan liar tesebut, terlebih dahulu dilakukan apel di Pasar Grosir Beras seberang Pasar Induk Tanah Tinggi,” jelas Wahyudi.

Sementara berita ini diturunkan, penertiban bangunan liar tersebut tetap berlangsung. Petugas dalam penertiban tersebut tidak mendapat perlawanan dari warga. (ril)  





Post a Comment

0 Comments