Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Soal Asap, Presiden Jokowi Dituntut Mundur oleh Mahasiswa di UIN Ciputat

Para pengunjuk rasa di depan Kampus UIN Jakarta:
Pemerintah dinilai lamban tangani asap.
(Foto: HA*Syafril Elain, TangerangNET.Com)  
NET  - Utusan 30 Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Indonesia melakukan unjuk rasa terkait bencana kabut asap yang melanda Kalimantan, Pekanbaru dan Sumatera Selatan yang hingga kini telah merembes ke daerah lain. Koordinator Aksi, Alwan Nachrowi menilai Pemerintah terlihat lamban dalam menangani dan menyelesaikan bencana tersebut.

“Bencana kabut asap ini sengaja dilakukan oleh pihak-pihak terkait dan sampai saat ini Presiden Jokowi tak mampu menyelesaikannya,” ujar Alwan Nachrowi  di Ciputat, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10/2015).

Menurut Alwan, Pemerintah harus serius dalam menyelesaikan masalah ini biar tak ada lagi korban yang berjatuhan.

“Kami melihat ada bisnis di balik asap, jika dibiarkan berarti Pemerintah kontra rakyat dan pro kapitalisme,” ujar Alwan menegaskan.

Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKK) HMI Cabang Ciputat Johan Eko Prasetyo menuturkan ada tiga tuntutan dalam aksi tersebut.

“Pertama, Pemerintah harus segera tuntaskan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan. Kedua, tindak tegas pelaku pembakaran hutan, dan ketiga, jika kedua poin tersebut tak terlaksana, Jokowi harus mundur,”  ujar  Johan menguraikan tuntut tersebut.

Sementara itu, Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciputat  Hairil Anuar ditemui di tempat terpisah, menilai Pemerintahan Jokowi dan Jusup Kalla yang telah berjalan lebih dari satu tahun tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan Indonesia.

"Sejak Jokowi meminpin Indonesia tidak menghasilkan apa apa kecuali pembagian kekuasaan baik legislatif maupun eksekutif,  berbagi proyek infrastruktur kepada pendukung yang memberikan modal dan hutang atas nama program," ungkap Hairil.

Menurut Hairil, dari berbagai program yang ditawarkan saat Jokowi mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 hampir seluruh program yang dikerjakan Jokowi mayoritas hanya menghamburkan uang negara (APBN) tapi program yang dijanjikan Jokowi terkait program kerakyatan hanya omong kosong belaka.

"Di mana kesuksesan program kartu sakti Jokowi?  Di mana program suasembada Jokowi?  Di mana program hijau Jokowi?  Di mana program pemberantasan korupsi Jokowi?"

HMI Cabang Karawang pun ikut unjuk rasa.
(Foto: HA*Syafril Elain, TangerangNET.Com)  
“Saya kira Jokowi tidak serius jadi Presiden, karena kami menduga pihak yang melakukan pembakaran hutan di Sumatera Selatan, Kalimantan, dan Pekanbaru adalah investor yang selama ini mendukung Jokowi menjadi Presiden. Maka, dari itu untuk mengalihkan perhatian masyarakat banyak kejadian yang saya kira dibuat-buat,” ujar Hairil menuding.

Perjalanan Jokowi ke Amerika Serikat (AS), kata Anuar, meredupkan kasus Bantuan Langsung Bank Indodnesia (BLBI) sampai bom di Alam Sutera beberapa hari yang lalu. (*/ril)


Post a Comment

0 Comments