Oleh Dodi Prasetya
Azhari SH
Apabila pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selaran
(Tangsel) Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie dalam proses Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) menarik untuk dikritisi. Ini merupakan kewajaran mengingat posisi pasangan pertahana ini mendapatkan
banyak keunggulan ruang peran fungsi dan waktu sebagai incumbent untuk
mendapatkan simpati rakyat.
Dan keunggulan ini bisa saja berpotensi sebagai
kecurangan pada akhirnya. Dan jangan ada anggapan bahwa pasangan petahana ini
dibully atau dianggap sebagai suatu isu kampanye menjatuhkan atau menjelek-jelekan. Maknai dengan bijak ini bentuk kritikan membangun. Jangan cengeng dan anti-kritik, karena pemimpin harus menjadi pelayan bukan mi nta dilayani, dan
kalau jadi pelayan harus terima dan siap di komplain dong.
Namun ada hal
yang menarik yang harus dikaji untuk dikritisi dalam proses Pilkada kali ini. Pertama, keduanya adalah walikota dan wakil
walikota dan statusnya Benyamin
sebagai PNS. Kedua, posisi background
keluarga calon khususnya terhadap keluarga Airin, diserang melalui kasus korupsi
yang menimpa suami dan kakak iparnya.
Ketiga, posisi
peran dan fungsi serta mental penyelenggara pemilu seperti KPU Kota Tangsel dan
Panwaskada dalam posisi memihak kepada pasangan petahana. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya gugatan dan aduan yang datang, dan ada
kegenitan-kegenitan yang muncul dari Panwas yang pada
akhirnya menaikkan suhu politik di Tangerang Selatan,dan ini bisa
memicu konflik nantinya.
Jadi wajar bila
hal ini terus menjadi bahan pembicaraan dan ini bukan bagian dari kampanye
hitam. Jangan dangkal mengartikan sesuatu dan jangan bodohin masyarakat Tangerang Selatan. Sajikan kepada mereka fakta
sebenarnya.
Kita harus mampu jujur bicara dan menanggapi sebuah langkah prestasi dan
membedakannya dengan baik, mana yang sekedar
mencari sensasi. Dan jangan ciptakan skenario
"korban" seperti sinetron untuk memancing air mata dan simpatik dari
masyarakat. Karena korban sesungguhnya adalah masyarakat Tangerang Selatan.
Penulis adalah Ketua Umum Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB).
0 Comments