Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemerintah Berikan Fasilitas Kawasan Berikat, Buka Peluang Penyelundupan

Presiden Joko Widodo,  tidak boleh terulang.
(Foto: Dade, TangerangNET.Com)  
NET - Direktorat Bea dan Cukai (DJBC) dalam menjalankan fungsi  industrial assistance dan trade facilitation berusaha semaksimal mungkin mencegah komoditas tekstil  ilegal tersebut masuk ke peredaran bebas dan tentunya akan mengganggu sektor industri tekstil dalam negeri. Aksi di atas diharapkan akan menimbulkan fair treatment dan demand akan kebutuhan tekstil dapat diisi oleh produk dalam negeri.

Presiden Jokowi mengatakan kerjasama dan koordinasi dalam mendorong investasi selama ini dilakukan secara sinergi antara Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Namun,  sejumlah masukan dari Asosiasi Industri merupakan bagian yang sangat penting dalam membuat kebijakan terkait investasi," ujar  Presiden Joko Widodo,  Jumat (16/10/2015), di Kantor Pusat DJBC Jl Jend A Yani by pass, Jakarta.

Sebelumnya, pada Jumat, 2 Oktober 2015, Direktorat P2 Kantor Pusat DJBC, Kanwil DJBC Jawa Barat, dan KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok mendapat informasi bahwa terdapat empat kontainer di  Kawasan Barikat PT KYH di Purwakarta, Jawa Barat, yang diduga melanggar ketentuan kepabeanan.
Jokowi menjelaskan setelah dilakukan analisa mendalam, berdasarkan profil importir dan profil barang, maka dilakukan penelusuran terhadap keberadaan kontainer-kontainer yang dilakukan bekerja sama dengan Kepolisian dan ditemukan bahwa barang-barang tersebut disalahgunakan peruntukannya.

"Modus yang digunakan adalah membongkar barang impor di luar kawasan berikat PT KYH (di areal pergudangan Marunda Jakarta Utara) untuk langsung diangkut ke tempat lain dan dijual ke pembeli akhir tanpa membayar Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor," ujarnya.

Sementara itu, adapun barang impor yang diselundupkan oleh tersangka berinisial AI adalah kain dalam gulungan roll sejumlah 3,519 roll/376 ribu yard senilai USD 1.028.000,00. Namun, AI diduga melanggar UU Kepebaean Pasal 102 (huruf d) tentang penyelundupan dan Pasal 103 (huruf a) tentang pemalsuan.
"Total potensi kerugian negara mencapai Rp.2.212.481.000.000. Tindak lanjut penangkapan tekstil impor ilegal tersebut, ditingkatkan pada tahap penyidikan untuk proses hukum lebih lanjut. Pada hari ini, dapat kita saksikan buah dari kerjasama dan sharing informasi antara pihak-pihak yang peduli akan kelangsungan industri dalam negeri berupa penggagalan modus impor tekstil ilegal pada kawasan berikat," ungkap Jokowi.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro  mengatakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam menjalankan fungsi industrial assistance dan trade facilitation berusaha semaksimal mungkin mencegah komoditas tekstil ilegal tersebut masuk ke peredaran bebas yang yentunya akan mengganggu sektor industri tekstil dalam negeri.

"Aksi di atas diharapkan akan menimbulkan fair treatment dan demand akan kebutuhan tekstil dapat diisi oleh produk dalam negeri. Kerjasama dan koordinasi dalam mendorong investasi selama ini dilakukan secara sinegi antara Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan BKPM," kata Bambang.

Oleh karena itu, kata Bambang, wujud nyata dari kerjasama demi menyerap masukan dalam pembuatan kebijakan sektor industri adalah diselenggarakannya Desk Khusus di sentral-sentral industri nasional. Semua ini tidak terlepas dari menindaklanjuti beberapa kali arahan Presiden RI kepada Kementerian dan Lembaga yang terlibat langsung dalam upaya pemberantasan barang impor ilegal dan upaya mendorong investastasi industri dalam negeri.

Bambang  menjelaskan pada kesempatan tersebut, Presiden mendukung Bea Cukai dan berkenan meninjau langsung untuk mengetahui proses kerjasama dan koordinasi antar lembaga serta penindakan yang di lakukan. "Pemerintah serius melakukan segala upaya yang diperlukan untuk menciptakan iklim investasi yang baik dan mendorong industri di negeri Indonesia tercinta untuk dapat bersaing pada taraf internasional," katanya. (dade)

Post a Comment

0 Comments