Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dua Titik Kemacetan Lalulintas di Kota Tangerang Jadi Perhatian Polantas

Komisaris Donni Eka Saputra: perlu kerjasama.
(Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com)   
NET – Ada 18 titik kemacatan lalulintas di Kota Tangerang menjadi perhatian Polres Metro Tangerang harus diatasi. “Dari 18 titik kemacetan tersebut, dua di antaranya menjadi perhatian khusus yakni di depan Tangcity dan Kebon Nanas Jalan MH Thamrin,” ujar Kasatlantas Polres Metro Tangerang Komisaris Polisi (Kompol) Donni Eka Saputra kepada wartawan, Kamis (13/8/2015).

Donni menjelasakan untuk menguraikan kemacetan lalulintas harus ada kerjasama yang baik berapa pihak di antaranya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang dan Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor Di Jalan (Organda) Kota Tangerang.

“Salah satu penyebab kemacetan lalulintas adalah angkutan umum selalu berhenti bukan pada tempatnya. Kewenangan untuk mengatur angkutan umum adalah Pemda, dalam hal ini Dishub,” urai Kompol Donni.

Begitu juga dengan Organda, kata Donni, sebagai organisasi angkutan, pengurus Organda punya kewajiban untuk membina supir angkutan umum. Dalam pembinaan kepada supir angkutan umum, pengurus Organda hendaknya selalu memberi pembinaan dalam bentuk pertemuan dan latihan agar selalu mematuhi peraturan lalulintas.

Menurut Kompol Donni, dari 18 titik kemacetan lalulintas tersebut Satuan Lalulintas menempatkan dua petugas pada setiap titik. “Kalau hanya dua orang anggota yang bertugas pada suatu titik kemacetan lalulintas, tentu kurang. Di sinilah diperlukan instansi lain seperti Dishub. Kalau Dishub menugaskan anggotanya tentu akan terjalin kerjasama yang baik di lapangan,”  ungkap Kompol Donni.

Dua  titik kemacetan lalulintas yang menjadi perhatian, kata Donni, di seputar Tangcity terutama di depan Hotel Novotel. Di sini kemacetan lalulintas dari hari ke hari terus meningkat.

“Penyebab kemacetan lalulintas penyebab utama adalah angkutan umum.  Meski sudah ada jembatan penyeberangan di jalan tersebut yakni di pertigaan Modernland, tapi warga merasa jauh. Halhasil, warga tidak  menggunakan fasilitas tersebut sehingga lebih banyak menyeberang di sembarang tempat,” tutur Kompol Donni.

Pilihan warga menyeberang jalan, kata Donni, justru di pintu gerbang Tangcity. Soal ini, bisa jadi perencanaan suatu kawasan pusat bisnis  sebelum dibangun, perlu mempertimbangkan dampak lalulintas  sesudah kawasan tersebut berfungsi.

“Terus terang, saya tidak tahu persis Amdal (Analisa Dampak Lingkungan-red) lalulintas Tangcity seperti apa. Silakan tanyakan ke Pemda,” saran Donni.

Sementara di Kebon Nanas, imbuh Donni, kemacetan lalulintas juga selalu meningkat dari hari ke hari. “Saya perlu lebih sering lewat di Jalan MH Thamrin tersebut agar kemacetan lalulintas bisa diatasi. Saya kira bus yang mangkal di sana terlalu lama kalau 10 menit. Nah, untuk mengurangi kemacaten lalulintas dikurangi  menjadi 5 menit, misalnya,” ucap Donni. (man/ril) 

Post a Comment

0 Comments