Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Setelah Sekretaris Jadi Tersangka, Komisioner KPU Akan Diperiksa

Kantor Kejaksaan Negeri Tangerang.
  (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.com)  
NET - Kejaksaan Negeri Tangerang akan melakukan pemanggilan terhadap beberapa orang staf dan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang. Hal ini terkait dengan dugaan korupsi pengadaan barang Pemilu Walikota Tangerang 2013 setelah Sekretaris KPU Kota Tangerang Ahmad Syafei jadi tersangka.

"Kami akan melakukan pemanggilan kepada beberapa orang staf dan komisioner KPU Kota Tangerang itu dengan tujuan untuk melengkapi data," ujar  Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasie Pidsus) Kejaksaan Negeri  Tangerang Raymond Ali, Jumat (15/5/2015).

Sebab, lanjutnya, setelah pihaknya menjadikan Sektretaris KPU Kota Tangerang, Ahmad Syafei sebagai tersangka dalam kasus itu pada 25 Maret 2015 lalu, telah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi, termasuk salah satu perusahaan yang bendera perusahaaanya dipinjam oleh tersangka.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi dan  pemilik perusahaan itu. Karenanya dalam waktu dekat, kami juga akan melakukan pemeriksaan kepada staf dan komisioner KPU, mengingat dalam kasus tersebut masih ada kemungkinan tersangka yang lain," kata Raymond.

Lebih jauh Raymond Ali mengatakan  Ahmad Syafei dinyatakan sebagai tersangka karena saat pelaksanaan Pemilukada Kota Tangerang 2013 dia  telah melaksankan pengadaan barang tidak sesuai dengan nilai harganya.

"Saat itu ada dua pengadaan barang, penunjukan langsung dan lelang. Barang yang dilelang berupa bahan bakar minyak (BBM), sewa kendaraan, percetakan kaus dan stiker," ungkap Raymod.

Namun dalam pelaksanaannya, kata Raymond,  Ahmad Syafei  meminjam bendera perusahaan orang lain  untuk ikut lelang. Selanjutnya, pihak perusahaan diberi fee atau komisi. Selain itu, ada pula paket pengadaan yang harusnya dilelang, tapi dipecah-pecah sehingga masuk penunjukan langsung.

"Untuk proyek penunjukan lansung ini nilainya mencapai Rp 5 milir," ucap Raymond.   

Sedangkan untuk proyek lelang yang dipecah-pecah, antara lain adalah pengadaan kertas suara dari tiga calon menjadi lima calon. (man)

Post a Comment

0 Comments